Minggu, 30 September 2012

the cute panda rare

Panda, si lucu yang langka PDF Print E-mail
ImagePanda Merah atau dalam nama ilmiahnya Ailurus fulgens  adalah sejenis binatang menyusui di dalam ordo Carnivora. Sesuai namanya, Panda Merah memiliki bulu tebal berwarna merah kecoklatan dan berkaki hitam. Mukanya berbentuk bulat berwarna putih dengan garis merah kecoklatan dari mata ke mulutnya. Buntutnya panjang dengan duabelas cincin merah dan coklat-muda berselang-seling. Tapak kakinya ditutupi oleh bulu berwarna putih, yang berguna untuk menjaga kehangatan tubuh serta untuk berjalan di atas permukaan salju atau es.
Spesies ini pertama kali dideskripsikan ke dunia pengetahuan pada tahun 1825. Klasifikasi taksonomi Panda Merah sudah lama menimbulkan kontroversi. Sebelumnya Panda Merah ditempatkan dalam suku keluarga beruang Ursidae karena mempunyai kesamaan dengan beruang Panda, keduanya memiliki lima jari dengan ekstra jari di samping lima jarinya. Ekstra jari ini adalah tulang pergelangan tangan yang termodifikasi. Panda Merah juga ditempatkan dalam suku tunggal Ailuridae. Namun sekarang spesies ini ditempatkan dalam suku Procyonidae, karena kemiripannya dengan spesies hewan dalam keluarga rakun. Panda Merah merupakan satu-satunya spesies di subsuku Ailurinae dan genus tunggal Ailurus.
Image Daerah sebaran Panda Merah adalah di Asia Tengah. Spesies ini ditemukan di hutan  pegunungan Himalaya, Bhutan, Republik Rakyat Cina, India, Laos, Myanmar dan Nepal. Panda Merah aktif pada waktu pagi dan senja. Di siang hari, mereka tidur dan beristirahat di dahan pohon. Walaupun memiliki sistem pencernaan hewan karnivora, Panda Merah memiliki kebiasaan seperti hewan herbivora. Makanan utamanya adalah bambu, dan termasuk aneka buah, akar-akaran, rumput, beri dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Untuk tambahan gizi, Panda Merah juga memakan telur, anak burung, serangga dan hewan-hewan kecil.
Panda Merah betina biasanya melahirkan dua ekor anak panda. Anak-anak panda ini buta waktu dilahirkan, dan mulai dapat melihat setelah berumur tiga minggu. Jantan dewasa tidak berperan dalam membesarkan anak panda. Panda Merah jantan adalah hewan teritorial, mereka menandai daerahnya dengan menggesekan kantung hormon mereka di benda-benda yang terdapat di alam liar.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut untuk perdagangan dan untuk diambil bulunya, serta daerah dan populasi dimana spesies ini ditemukan terbatas, Panda Merah dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
 Image Panda Besar, Ailuropoda melanoleuca ("Kaki-kucing hitam-putih") atau diringkas Panda, adalah seekor mamalia yang biasanya diklasifikasikan ke dalam keluarga beruang, Ursidae, yang hewan asli Tiongkok tengah. Panda Besar tinggal di wilayah pegunungan, seperti Sichuan dan Tibet. Pada setengah abad ke-20 terakhir, panda menjadi semacam lambang negara Tiongkok, dan sekarang ditampilkan pada uang emas negara tersebut.
Nama China-nya berarti "kucing-beruang," dan juga bisa dibaca dibalik tanpa mengubah arti. Ia dinamai panda di Barat karena mirip dengan Panda Merah, dan dulunya dikenal sebagai Beruang Belang (Ailuropus melanoleucus). Meskipun secara taksonomis ia adalah karnivora, makanannya seperti herbivora, sebagian besar tumbuh-tumbuhan, hampir hanya bambu saja. Secara teknis, seperti banyak hewan, panda adalah omnivora, karena diketahui mereka juga makan telur, dan juga serangga selain bambu. Kedua makanan ini adalah sumber protein yang diperlukan. Telinganya bergerak-gerak saat mereka mengunyah.
Panda Besar juga masih bersaudara dengan Panda Merah, tetapi mereka dinamai mirip sepertinya karena kebiasaan mereka memakan bambu. Sebelum hubungannya dengan Panda Merah ditemukan pada tahun 1901, Panda Besar dikenal sebagai beruang berwarna dua. Selama puluhan tahun, klasifikasi taksonomi panda yang tepat diperdebatkan karena baik Panda Besar maupun Panda Merah memiliki ciri-ciri seperti beruang dan rakun. Namun, pengujian genetika mengungkapkan bahwa Panda Besar adalah beruang sejati dan termasuk keluarga Ursidae. Saudara terdekatnya dalam keluarga beruang adalah Beruang Berakcamata di Amerika Selatan. Sekarang masih diperdebatkan apakah Panda Merah termasuk keluarga Ursidaea tau keluarga rakut, Procyonidae.
Panda Besar termasuk spesies terancam punah, terancam oleh kehilangan habitat dan tingkat kelahiran sangat rendah, baik di alam maupun di kandang. Sekitar 1.600 diyakini masih hidup di alam. Panda Besar adalah lambang World Wildlife Fund (WWF), organisasi pelestarian alam.
Panda Besar memiliki cakar yang ganjil, dengan "jempol" dan lima jari; "jempol" ini sebenarnya tulang-pergelangan tangan yang termodifikasi. Stephen Jay Gould menulis esai tentang topik ini, lalu menggunakan judul The Panda's Thumb untuk buku kumpulan esainya.
Panda Besar pertama kali dikenal di dunia Barat pada 1869 oleh misionaris Prancis Armand David (1826–1900). Panda Besar lama menjadi hewan favorit masyarakat, sebagian karena spesies ini lucu seperti bayi, mirip dengan boneka beruang hidup. Panda juga sering digambarkan sedang berbaring santai sambil makan bambu, bukan berburu, sehingga meningkatlah citranya sebagai hewan manis dan cinta damai.
Peminjaman panda besar ke kebun binatang Amerika Serikat dan Jepang merupakan bagian penting diplomasi Republik Rakyat Cina pada tahun 1970-an karena peminjaman ini menandai sebagian pertukaran budaya pertama antara Tiongkok dan dunia Barat. Namun, pada tahun 1984, panda sudah tidak lagi digunakan sebagai alat diplomasi. Alih-alih, China mulai menawarkan panda kepada negara-negara lain untuk peminjaman hanya sepuluh tahun. Ketentuan peminjaman standar mencakup tarif hingga US$1.000.000 per tahun dan syarat bahwa anak yang lahir semasa peminjaman adalah milik Republik Rakyat China.
Pada 1998 akibat tuntutan hukum oleh WWF, U.S. Fish and Wildlife Service mengharuskan kebun binatang AS yang ingin mengimpor panda agar memastikan bahwa setengah tarif yang dipasang China disalurkan untuk upaya pelestarian panda liar dan habitatnya, barulah lembaga tersebut mau mengeluarkan izin pengimporan panda tersebut.

about Hachiko

Seorang Profesor setengah tua tinggal sendirian di Kota Shibuya. Namanya Profesor Hidesamuro Ueno. Dia hanya ditemani seekor anjing kesayangannya, Hachiko. Begitu akrab hubungan anjing dan tuannya itu sehingga kemanapun pergi Hachiko selalu mengantar. Profesor itu setiap hari berangkat mengajar di universitas selalu menggunakan kereta api.. Hachiko pun setiap hari setia menemani Profesor sampai stasiun. Di stasiun Shibuya ini Hachiko dengan setia menunggui tuannya pulang tanpa beranjak pergi sebelum sang profesor kembali. Dan ketika Profesor Ueno kembali dari mengajar dengan kereta api, dia selalu mendapati Hachiko sudah menunggu dengan setia di stasiun. Begitu setiap hari yang dilakukan Hachiko tanpa pernah bosan.
Musim dingin di Jepang tahun ini begitu parah. Semua tertutup salju. Udara yang dingin menusuk sampai ke tulang sumsum membuat warga kebanyakan enggan ke luar rumah dan lebih memilih tinggal dekat perapian yang hangat.
Pagi itu, seperti biasa sang Profesor berangkat mengajar ke kampus. Dia seorang profesor yang sangat setia pada profesinya. Udara yang sangat dingin tidak membuatnya malas untuk menempuh jarak yang jauh menuju kampus tempat ia mengajar. Usia yang semakin senja dan tubuh yang semakin rapuh juga tidak membuat dia beralasan untuk tetap tinggal di rumah. Begitu juga Hachiko, tumpukan salju yang tebal dimana-mana tidak menyurutkan kesetiaan menemani tuannya berangkat kerja. Dengan jaket tebal dan payung yang terbuka, Profesor Ueno berangkat ke stasun Shibuya bersama Hachiko.
Tempat mengajar Profesor Ueno sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Tapi memang sudah menjadi kesukaan dan kebiasaan Profesor untuk naik kereta setiap berangkat maupun pulang dari universitas.
Kereta api datang tepat waktu. Bunyi gemuruh disertai terompet panjang seakan sedikit menghangatkan stasiun yang penuh dengan orang-orang yang sudah menunggu itu. Seorang awak kereta yang sudah hafal dengan Profesor Ueno segera berteriak akrab ketika kereta berhenti. Ya, hampir semua pegawai stasiun maupun pegawai kereta kenal dengan Profesor Ueno dan anjingnya yang setia itu, Hachiko. Karena memang sudah bertahun-tahun dia menjadi pelanggan setia kendaraan berbahan bakar batu bara itu.
Setelah mengelus dengan kasih sayang kepada anjingnya layaknya dua orang sahabat karib, Profesor naik ke gerbong yang biasa ia tumpangi. Hachiko memandangi dari tepian balkon ke arah menghilangnya profesor dalam kereta, seakan dia ingin mengucapkan,” saya akan menunggu tuan kembali.”
“Anjing manis, jangan pergi ke mana-mana ya, jangan pernah pergi sebelum tuan kamu ini pulang!” teriak pegawai kereta setengah berkelakar.
Seakan mengerti ucapan itu, Hachiko menyambut dengan suara agak keras,”guukh!”
Tidak berapa lama petugas balkon meniup peluit panjang, pertanda kereta segera berangkat. Hachiko pun tahu arti tiupan peluit panjang itu. Makanya dia seakan-akan bersiap melepas kepergian profesor tuannya dengan gonggongan ringan. Dan didahului semburan asap yang tebal, kereta pun berangkat. Getaran yang agak keras membuat salju-salju yang menempel di dedaunan sekitar stasiun sedikit berjatuhan.
Di kampus, Profesor Ueno selain jadwal mengajar, dia juga ada tugas menyelesaikan penelitian di laboratorium. Karena itu begitu selesai mengajar di kelas, dia segera siap-siap memasuki lab untuk penelitianya. Udara yang sangat dingin di luar menerpa Profesor yang kebetulah lewat koridor kampus.
Tiba-tiba ia merasakan sesak sekali di dadanya. Seorang staf pengajar yang lain yang melihat Profesor Ueno limbung segera memapahnya ke klinik kampus. Berawal dari hal yang sederhana itu, tiba-tiba kampus jadi heboh karena Profesor Ueno pingsan. Dokter yang memeriksanya menyatakan Profesor Ueno menderita penyakit jantung, dan siang itu kambuh. Mereka berusaha menolong dan menyadarkan kembali Profesor. Namun tampaknya usaha mereka sia-sia. Profesor Ueno meninggal dunia.
Segera kerabat Profesor dihubungi. Mereka datang ke kampus dan memutuskan membawa jenazah profesor ke kampung halaman mereka, bukan kembali ke rumah Profesor di Shibuya.
Menjelang malam udara semakin dingin di stasiun Shibuya. Tapi Hachiko tetap bergeming dengan menahan udara dingin dengan perasaan gelisah. Seharusnya Profesor Ueno sudah kembali, pikirnya. Sambil mondar-mandir di sekitar balkon Hachiko mencoba mengusir kegelisahannya. Beberapa orang yang ada di stasiun merasa iba dengan kesetiaan anjing itu. Ada yang mendekat dan mencoba menghiburnya, namun tetap saja tidak bisa menghilangkan kegelisahannya.
Malam pun datang. Stasiun semakin sepi. Hachiko masih menunggu di situ. Untuk menghangatkan badannya dia meringkuk di pojokan salah satu ruang tunggu. Sambil sesekali melompat menuju balkon setiap kali ada kereta datang, mengharap tuannya ada di antara para penumpang yang datang. Tapi selalu saja ia harus kecewa, karena Profesor Ueno tidak pernah datang. Bahkan hingga esoknya, dua hari kemu dian , dan berhari-hari berikutnya dia tidak pernah datang. Namun Hachiko tetap menunggu dan menunggu di stasiun itu, mengharap tuannya kembali. Tubuhnya pun mulai menjadi kurus.
Para pegawai stasiun yang kasihan melihat Hachiko dan penasaran kenapa Profesor Ueno tidak pernah kembali mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Akhirnya didapat kabar bahwa Profesor Ueno telah meninggal dunia, bahkan telah dimakamkan oleh kerabatnya.
Mereka pun berusaha memberi tahu Hachiko bahwa tuannya tak akan pernah kembali lagi dan membujuk agar dia tidak perlu menunggu terus. Tetapi anjing itu seakan tidak percaya, atau tidak peduli. Dia tetap menunggu dan menunggu tuannya di stasiun itu, seakan dia yakin bahwa tuannya pasti akan kembali. Semakin hari tubuhnya semakin kurus kering karena jarang makan.
Akhirnya tersebarlah berita tentang seekor anjing yang setia terus menunggu tuannya walaupun tuannya sudah meninggal. Warga pun banyak yang datang ingin melihatnya. Banyak yang terharu. Bahkan sebagian sempat menitikkan air matanya ketika melihat dengan mata kepala sendiri seekor anjing yang sedang meringkuk di dekat pintu masuk menunggu tuannya yang sebenarnya tidak pernah akan kembali. Mereka yang simpati itu ada yang memberi makanan, susu, bahkan selimut agar tidak kedinginan.
Selama 9 tahun lebih, dia muncul di station setiap harinya pada pukul 3 sore, saat dimana dia biasa menunggu kepulangan tuannya. Namun hari-hari itu adalah saat dirinya tersiksa karena tuannya tidak kunjung tiba. Dan di suatu pagi, seorang petugas kebersihan stasiun tergopoh-gopoh melapor kepada pegawai keamanan. Sejenak kemu dian suasana menjadi ramai. Pegawai itu menemukan tubuh seekor anjing yang sudah kaku meringkuk di pojokan ruang tunggu. Anjing itu sudah menjadi mayat. Hachiko sudah mati. Kesetiaannya kepada sang tuannya pun terbawa sampai mati.
Warga yang mendengar kematian Hachiko segera berduyun-duyun ke stasiun Shibuya. Mereka umumnya sudah tahu cerita tentang kesetiaan anjing itu. Mereka ingin menghormati untuk yang terakhir kalinya. Menghormati sebuah arti kesetiaan yang kadang justru langka terjadi pada manusia.

Mereka begitu terkesan dan terharu. Untuk mengenang kesetiaan anjing itu mereka kemu dian membuat sebuah patung di dekat stasiun Shibuya. Sampai sekarang taman di sekitar patung itu sering dijadikan tempat untuk membuat janji bertemu. Karena masyarakat di sana berharap ada kesetiaan seperti yang sudah dicontohkan oleh Hachiku saat mereka harus menunggu maupun janji untuk datang. Akhirnya patung Hachiku pun dijadikan symbol kesetiaan. Kesetiaan yang tulus, yang terbawa sampai mati.

Translate

 A Professor and a half old living alone in the city of Shibuya. His name is Professor Hidesamuro Ueno. He was only accompanied by her beloved dog, Hachiko. So intimate relationships and his master's dog that everywhere went Hachiko always deliver. The professor depart every day teach at the university always use the train .. Hachiko faithfully every day were to accompany Professor station. In this Shibuya station Hachiko faithfully watch over his master's home without moving away before the professor returned. And when Professor Ueno returned from teaching by train, she always found Hachiko faithfully waiting at the station. So every day is done Hachiko never bored.Winter in Japan this year so badly. All covered in snow. The air is chilled to the bone marrow makes many people reluctant to go outside and prefer to stay near the warm fireplace.
That morning, as usual, the Professor left teaching to campus. He was a professor who was very loyal to his profession. Very cold air does not make lazy to travel long distances to the campus where he teaches. Seniors are getting dusk and the increasingly fragile body is also not unreasonable to make him stay home. Hachiko Likewise, thick piles of snow everywhere not discourage loyalty accompany his master to go to work. With a heavy jacket and an open umbrella, Professor Ueno off to stasun Shibuya with Hachiko.Religious teaching Professor Ueno is actually not too far from where she lived. But it has become a favorite and Professor habit to take the train every depart and return from university.
The train arrived on time. Accompanied by the sound of trumpets term seemed a little warm up station full of people who are waiting for it. A train crew was familiar with Professor Ueno immediately familiar scream when the train stopped. Yes, almost every train station employee or employees are familiar with Professor Ueno and faithful dog, Hachiko. Because it has been years since he'd been a loyal customer of coal-fueled vehicles that.
After stroking the dog's affection for like two best friends, Professor rise to his usual carriage riding. Hachiko watched from the edge of the balcony to the disappearance of the professor in the train, as if he wanted to say, "I will wait for master again."
"Dogs are cute, do not go anywhere ya, never leave before you master it home!" Shouted half-jokingly train employees.
As if that understand speech, Hachiko greeted with a rather loud voice, "guukh!"Not long balcony officials blew the long whistle, the train immediately sign off. Hachiko even know the meaning of the long whistle. That's why he seemed to be getting his master farewell professor with mild barking. And preceded by bursts of smoke, the trains were off. Vibrations were a bit hard to make snow-snow off a little fall foliage around the station.
In college, Professor Ueno besides teaching schedule, he is also the task of completing the study in the laboratory. Because it was so finished teaching the class, he immediately ready to enter the lab work was. The air was so cold outside that kebetulah hit Professor corridor through campus.
Suddenly he felt a tightness in the chest once. A faculty who else saw Professor Ueno giddy soon led her to the clinic campus. Starting from a simple thing, suddenly campus so excited because Professor Ueno fainting. The doctor who examined him declared Professor Ueno suffered from heart disease and relapse afternoon. They are trying to help and revive Professor. But their efforts seem futile. Professor Ueno died.Immediate relatives contacted Professor. They came to the campus and decided to bring the bodies to their hometowns professor, not back home Professor in Shibuya.
By evening the air gets cold in Shibuya station. But Hachiko remain unmoved by holding the cold air with an uneasy feeling. Should Professor Ueno's back, he thought. As he paced around the balcony Hachiko trying to shake her anxiety. Some people in the station felt sorry for the dog's loyalty. There are approached and tried to console her, but it still can not eliminate the anxiety.
Night came. The deserted station. Hachiko was waiting there. To warm her body curled up in one corner of the waiting room. While occasionally jumping onto the balcony every time there's a train coming, hoping his master was among the passengers who came. But always he was to be disappointed, because Professor Ueno did not come. Even until the next day, two days it later, and days later he never came. But still Hachiko waited and waited at the station, hoping his master's return. His body began to become thin.
The employees of the station were sorry to see Hachiko and Professor Ueno wondered why never again try to figure out what happened. Finally get the news that Professor Ueno had died, even been buried by relatives.
They also tried to tell Hachiko that his master, never to return again and persuaded him not to have to wait forever. But if the dog does not believe, or do not care. He kept waiting and waiting for his master at the station, as he was convinced that his master will definitely be back. Every day more and more emaciated body because it is rarely eaten.
Finally tersebarlah news about a faithful dog continues to wait for his master even though his master had died. Residents were many who came to see him. Many were touched. Even some had tears in his eyes when he saw with his own eyes a dog curled up near the entrance waiting for the actual master will never return. Those sympathy there who gave food, milk, and even blankets to avoid freezing.
For the past 9 years, she appeared in the station every day at 3 pm, a time when he used to wait for the return of his master. But those days were when he was tortured by his master did not arrive. And in the morning, a janitor station rushed to report to security officials. For a moment it later became crowded atmosphere. Employees found the body of a dog was already stiff curled up in the corner of the waiting room. The dog was already dead. Hachiko was dead. His loyalty to his master was brought to death.
Residents who heard the death of Hachiko soon flock to Shibuya station. They generally already know the story about the dog's loyalty. They want respect for the last time. Honoring a sense of loyalty that sometimes it is rare in humans.
They were so impressed and moved. To commemorate the loyalty of the dog it later they made a statue near Shibuya station. Until now the park around the statue was often used as a place to make an appointment. Because the people there expect no loyalty, as already exemplified by Hachiku when they have to wait and promise to come. Eventually the statue was used as a symbol of loyalty Hachiku. Sincere loyalty, which brought him to death.

10 negara salju terindah di dunia

1. Swiss
http://hermawayne.blogspot.com
Swiss adalah salah satu negara di Eropa tengah yang mempunyai pemandangan yang Indah. Negara yang berbatasan langsung dengan Jerman, Prancis, Italia, dan Austria ini sebagian besar merupakan wilayah lereng pegunungan Alpen yang terkenal keindahanya, maka dari itu tak heran jika Swiss memiliki pemandangan alam salju terbaik di dunia.

2. New Zealand
http://hermawayne.blogspot.com
Dari daftar 1o negara salju terbaik ini, New Zealand adalah satu-satunya negara yeng berada di belahan bumi selatan. Negara kepulauan di Barat daya samudera barat pasifik ini mempunyai keindahan alam pegunungan yang sangat luar biasa.

3. Alaska (USA Territory)
http://hermawayne.blogspot.com
Dalam hal ini, Alaska dianggap sebagai negara bagian. Hal ini dikarenakan Alaska merupakan negara bagian Amerika serikat yang letaknya terpisah dari negara Induknya. dari semua negara bagian Amerika serikat, Alaska adalah negara bagian yang memilik pemandangan alam salju terindah.

4. Kanada
http://hermawayne.blogspot.com
Negara yang terbentang dari samudera Atlantik dan selat Davis sampai samudera Pasifik ini merupakan negara Amerika yang terletak di bagian paling utara. Di padang rumput Kanada yang luas dan datar terdiri dari provinsi Manitoba, Saskatchewan dan Alberta, menyebar menuju Pegunungan Rocky ini akan berubah menjadi surga salju di musim dingin karna saking indahnya.

5. Prancis
http://hermawayne.blogspot.com
Walaupun Prancis adalah salah satu negara di eropa Barat, tapi Perancis adalah salah satu negara yang dilalui oleh lintasan pegunungan Alpen. Tak heran jika pemandanganya indah, Apalagi jika ditambah dengan pemandangan pegunungan Mount Blanc yang berada di pesisir selatan Eropa Barat ini, maka akan semakin menambah keindahan pemandangan alam Prancis.

6. Norwegia
http://hermawayne.blogspot.com
Memang tak salah jika Norwegia mempunyai pemandangan salju terindah, Hal ini dikarenakan letak negara Norwegia yang berada di semenanjung skandinavia dan berbatasan langsung dengan samudera atlantik. Norwegia adalah negara yang bergunung-gunung dan sebagian besar tertutup oleh gletser.

7. Islandia
http://hermawayne.blogspot.com
Islandia adalah negara yang sebagian tertutup oleh salju es, oleh karena itu, negara ini dinamai Iceland atau Islandia (tanah es). Negara yang berdekatan dengan Greenland ini terletak di bagian utara samudera Atlantik.

8. Jepang
http://hermawayne.blogspot.com
Negeri Sakura yang memiliki pemandangan alam padang salju yang indah. Negeri ini terletak di sekitar 41 derajat lintang utara. Jika tiba musim dingin, maka pemandangan kota akan tampak seperti negeri dongeng, terlebih lagi jika kita melihat pemandangan salju di lereng gunung Fuji.

9. Swedia
http://hermawayne.blogspot.com
Swedia adalah sebuah negara Nordik di Skandinavia. Negara ini berbatasan dengan Norwegia di barat dan Finlandia di timur laut, Selat Skagerrak dan Selat Kattegat di barat daya, serta Laut Baltik dan Teluk Bothnia di timur. dulu negara ini pernah menjadi negara termiskin di Eropa pada abad ke 19, tapi karena keindahan alamnya, negara ini menjadi tujuan wisata terkenal dan kemudian bisa membangun negara ini menjadi lebih baik.

10. Korea Selatan
http://hermawayne.blogspot.com
Korea adalah salah satu negara 4 musim yang topografinya berupa pegunungan. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Di musim dingin, pegunungan di Korea Selatan berubah menjadi pegunungan salju yang sangat Indah.

Sabtu, 29 September 2012

Mualaf Dunia

Alexander Husseini, Saya Bangga Menjadi Muslim

Alexander Hesseini  Australia bukanlah negara Islam. Kebudayaan Barat yang dianut Australia pun kerap bertolak belakang dengan ajaran agama Islam.
Tetapi bagi Alexander Husseini, atau Alex, hal ini tidak membuatnya membatasi pergaulan.
“Islam mengajarkan pemeluknya untuk memiliki karakter yang kuat. Sebagai Muslim, kita harus tunjukkan kalau bertingkah laku yang beradab,” ujarnya.
Usianya masih terbilang sangat muda, 21 tahun. Tetapi justru ia tidak ingin masa mudanya hilang begitu saja. Ia ingin terus teguh memegang keimanannya, sambil berharap bisa membantu orang lain.
Menurut Alex, jika kita mampu berperilaku seperti apa yang sudah diajarkan Islam, maka orang lain akan semakin menghormati kita. Tak jarang, bahkan menjadi panutan bagi yang lain.
Alex sehari-harinya bekerja membantu bisnis keluarganya, yakni sebuah toko keju yang selalu ramai dikunjungi di pasar terkemuka, Queen Victoria Market di Melbourne.
Ia bukanlah termasuk orang yang malu untuk mengakui dirinya adalah seorang Muslim, ditengah pemberitaan soal Islam yang kerap kali terdengar miring. “Saya jelaskan kepada teman yang lain, jika shalat itu adalah untuk membuat rileks setelah berbagai kesibukan. Juga tempat dimana kita berharap dan berdoa pada Sang Pencipta,” kata Alex.
“Mungkin sama saja bagi sebagian yang melakukan yoga, ya itulah shalat bagi saya.”
“Sementara, puasa adalah untuk ikut merasakan apa yang dialami oleh mereka yang tidak mampu.”
“Bulan Ramadan juga adalah saat yang tepat untuk berbagi. Bayangkan jika kita semua memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan, mungkin masalah kemiskinan bisa diatasi,” tambahnya.
Di tengah kesibukannya, ia kerap bermain sepak bola, salah satu kegemarannya.
Tak jarang, beberapa diantara temannya kadang merayakan kemenangan dengan berpesta atau minum alkohol, hal yang dilarang dalam ajaran Islam. “Yang terpenting adalah selalu berperilaku terbaik untuk menjaga moral,” tanggapnya soal bagaimana menolak ajakan dan godaan dari sekitar.
Alex pun merasa beruntung karena ia tidak pernah mengalami diskriminasi atau kekerasan yang berbau suku dan agama.
Menurutnya, warga Australia tidak akan langsung begitu saja dalam menghakimi atau menilai seseorang. “Di sini orang akan menilai kita secara bertahap, karenanya jika kita terus menunjukkan yang akhlak yang terbaik, maka orang pun akan sungkan menuduh kita macam-macam.”
Alex memiliki harapan dan mimpi besar bagi Australia. “Kita antar umat beragama sebenarnya bisa mudah bersatu karena ada kesamaan.”
“Kesamaan ajarannya adalah selalu ingin membantu orang yang kesusahan, membantu yang sakit, misalnya,” tambahnya. “Jika ini yang dipersatukan, maka akan sangat bermanfaat dan berguna untuk orang lain”


Haneefah binti Stefan: Islam Menyatu dengan Gaya Hidupku

Haneefah binti Stefan pertama kali bersinggungan dengan Islam ketika berusia 15 tahun. Kala itu, ia membaca sebuah kisah dalam buku tentang seorang perempuan Swedia yang memeluk Islam. Dalam hatinya, ia bergumam apa yang terjadi bila dirinya menjadi seorang Muslim, dan apakah identitas itu akan mengubah hidupnya.
Memerhatikan dengan seksama, Haneefah melihat perempuan tersebut mengenakan jilbab. Sementara ia bekerja sebagai sekretaris.
Begitu minimnya informasi tentang Islam yang diperoleh membuat dia begitu terkejut. “Dalam hatiku, bagaimana bisa dia bekerja dengan jilbab di kepalanya? Siapa yang akan mempekerjakannya?” gumam Haneefah.
Kesimpulannya, ia tidak mungkin menjadi Muslim lantaran akan mengurangi kesempatannya untuk mendapatkan pekerjaan yang diimpikan. Pemikiran ini berkat didikan orang tuanya yang jujur dan pekerja keras, namun tidak melihat agama sebagai hal penting. Tak heran, pengaruh itu begitu tertanam dalam pemikirannya.
Mereka berpandangan makna hidup sebenarnya berada di dalam hidup sendiri. Ketika manusia menjadi debu, maka ia lebih dari sekedar debu. Meski demikian, Haneefah merasa ibunya masih menghormati tradisi dalam Kristen “Ia tak mau aku seperti dirinya. Maka ia sekolahkan aku di gereja,” tuturnya.
Haneefah setuju dengan rencana ibunya. Dalam hatinya, barangkali dengan mendekatkan diri dengan gereja, maka dirinya akan beragama. Benar saja, Haneefah mulai menikmati kebersamaannya dengan gereja. Ia kembali bernyanyi, bermain teater, dan menghabiskan musim panas di kamp.
“Sebenarnya, kebersamaan itu hanya mendatangkan keraguan kuat dalam diriku tentang agama Kristen. Aku baca Alkitab, tapi tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan,” kata dia. “Aku tidak tahu ada sesuatu yang kucari. Aku tidak tahu apa itu. Aku belajar astrologi dan meditasi, tetapi tetap saja membuatku bingung.”
Semenjak itu, Haneefah mulai menyimpan jurnal rohani. Jurnal ini berupa buku kecil yang berisi materi berupa literatur agama dan non-agama. Tak ketinggalan, ayat-ayat Alkitab, puisi, nyanyian Hindu lagu atau apa pun yang memiliki arti baginya.
Di usia ke-16 tahun, Haneefah meninggalkan kota kelahirannya guna menuju kota besar. Di kota itu, ia lanjutkan pendidikannya. Selama proses adaptasi, banyak kekhawatiran dalam dirinya. “Aku memulainya dengan perasaan kurang nyaman,” ujarnya.
Di sekolahnya, Haneefah dikenal sebagai pelajar Swedia yang tidak memiliki teman Swedia. Kondisi itu membuatnya jauh dari pergaulan normal.
Namun, ia melihat hal itu sebagai hal yang luar biasa. Di komunitasnya itu, ia kerap terlibat dalam diskusi tentang Islam.
Usai mengikuti diskusi, ia merasa bingung mengapa Islam bisa menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Sementara, tidak demikian dengan Kristen.
Suatu hari, ia berpergian dengan ayahnya. Saat itu, ia mencari sejumlah buku, salah satunya adalah terjemahaan Alquran berbahasa Swedia.
Ia memutuskan membeli Alquran itu guna mendapatkan pemahaman yang lebih luas dari agama-agama yang dianut temannya. “Kini, jurnal rohani saya bertambah satu item, yakni Islam,” ucap dia bangga.
Tak butuh lama, bagi Haneefah untuk mengetahui isi Al-Quran. Banyak hal yang menarik dirinya ketika membaca kitab suci umat Islam tersebut. Ia seolah menemukan harta karun, namun ia menyadari bahwa terjemahan ini banyak yang keliru.
Beruntung, teman-temannya banyak membantu. “Aku pergi mengunjungi temanku asal Irak. Aku katakan padanya soal ketertarikan terhadap Islam,” ungkapnya.
Sang teman terkejut. Oleh temannya itu, Haneefah diajak menuju organisasi Islam. Di sana, ia mendapati sejumlah buku dan nomor telepon dari perempuan Swedia yang memeluk Islam. Sesudahnya, Haneefah merasa takut untuk memberitahu orang tuanya terkait niatannya itu.
Benar saja, ketika Haneefah memberanikan diri mengatakan niatannya itu. Keluarganya marah besar. Mereka membuang buku-buku Islamnya. Keluarganya menilai ia telah dicuci otaknya. Tapi hal itu tidak menghentikannya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah itu, ia banyak belajar tentang Islam dari perempuan Swedia yang memeluk Islam.

“Aku datangi rumahnya, kami belajar bersama. Dalam masyarakat Swedia, beribadah secara terang-terangan tidak dihargai. Tapi saat ini, aku merasa bebas dan tidak mempedulikan apa yang ada di pikiran orang lain,”
pungkas dia.



Laurence Brown: Yesus Kabarkan Kerasulan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

laurence-brownkisahmuallaf.com – Ketika dua orang mengajarkan dua hal yang saling bertentangan, seseorang harus memilih yang mana yang harus diikuti. Laurence Brown lebih mempercayai Yesus dibandingkan Paulus.
‘’Menurut Yesus Tuhan adalah satu, sedangkan Paulus menganggap Tuhan itu tiga,’’ ujar Laurence. Yesus juga mengatakan bahwa Perjanjian Lama dapat dipakai, sementara Paulus mengatakan sebaliknya. Hal inilah yang membuat Laurence memutuskan untuk mempercayai Yesus.
Laurence tinggal di lingkungan yang masyarakatnya banyak menganut Kristen. Mereka sangat dekat dengan kekristenan, namun tidak benar-benar memahami tentang keimanan itu sendiri dan mereka tidak benar-benar menganut keyakinan tersebut.
Kebanyakan masyarakat Amerika memiliki keyakinan terhadap agama. Namun mereka tidak benar-benar bisa menerima agama yang diajarkan di gereja tersebut secara utuh. Mereka sangat beruntung karena mempercayai adanya Tuhan dan nabi-nabinya. Mereka dapat melihat kebenaran di dalam pengajaran Alkitab.
Namun ketika mereka sampai kepada pengajaran tentang keimanan, satu dua fakta yang diajarkan mungkin masih dapat diterima. Begitu hal lain tidak dapat mereka terima.
Lalu mulailah mereka mencari kebenaran yang tidak dapat mereka temukan di dalam Kristen. “Dan itulah yang saya lakukan ketika akhirnya saya menemukannya di dalam Islam,“ katanya dalam acara The Deen Show.
Ketika mencari kebenaran di dalam Kristen, ia mempercayai nabi-nabi seperti Musa dan Yesus yang mengajarkan kebenaran kepada umat-umat mereka. Musa berkata pada umatnya bahwa akan ada tiga nabi yang harus diikuti oleh mereka setelah dirinya. Yohanes Pembaptis (Yahya) adalah yang pertama, Lalu Yesus dihitung sebagai yang kedua. Yesus pun mengatakan akan ada nabi berikutnya setelah dirinya, yang merupakan nabi terakhir.
Laurence bertanya-tanya, siapakah satu nabi lain yang dibicarakan oleh Musa dan Yesus ini? Ketika mempelajari Islam, ia menemukan jawabannya. Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah nabi yang dikatakan oleh kedua nabi sebelumnya. Ia akan membawa kesempurnaan bagi agama yang selama ini diturunkan Musa dan Yesus kepada umat-umatnya.
Di Barat banyak sekali orang-orang yang berkomentar miring tentang Islam. Islam dipandang sebagai agama teroris yang akan menghancurkan sekelompok masyarakat. “Akan tetapi jika kita mempelajari Islam yang sebenarnya secara mendalam, lalu hidup di antara Muslim lainnya, kita akan menemukan Islam sebagai agama yang indah,“ tambahnya.
Banyak orang jahat di dunia ini, ujar Laurence, namun yang sebenarnya adalah setiap orang menginginkan kebaikan. Setiap orang ingin tidur dengan tenang setiap malam, bangun setiap pagi dengan keyakinan mereka akan melakukan kegiatan sehari-hari tanpa ketakutan, dan mereka ingin memiliki hidup normal.

“Kehidupan dalam Islam adalah kehidupan dalam kesopanan, kesederhanaan, dan kerendahan hati. Dan menurut saya begitulah seharusnya setiap manusia memaknai hidupnya.“

Kamis, 20 September 2012

Ensambel of Flatizzio





kelompok ini sangat absurd banget pastinya. ga tau kenapa kalau ada Kerkom gue selalu sekelompokan sama manusiamanusia ini ha..ha..ha
kelompok ini terdiri dari
1. Adi Suryo (si pemegang Gitar)
2. Carolina Dwita (duduk disamping mutia)
3. Fitri Kamila (dibelakang Mutia)
4. Hasyim Rasyid (dibelakang Adi)
5. Mutiah Khairany (duduk make Jilbab)
6. Sulthan Nazira( si Pemegang Tamtam di samping Dwita)
7. Yanshanti ( manusia absurd dibelakang Dwita)

awal pemilihan lagu nya kita itu Usulan dari Fitri,sheilaOn7 Anugrah Terindah. menurut kitakita lagunya asik banget pas banget dengan dentingan tamtam nya uton (sulthan)
Tempat kerkom pertama yang terpikirnya oleh kaum cowo ga lain dan ga bukan rumah nya uton, yang jauh nya massyaAllah-_-
tapi sayangnya Miko (adi) gak bisa ikut dan kita cuma berenam doang.. huft sian beud kan yak.
dirumah uton gue galau mau ngapain,soalnya kita belum nemu tuh partitur lagunya. akhirnya kita search di om Google, dan sialnya gak nemu juga..
perjalanan kerumah uton juga ngeselin banget diajak mutermuter dulu, kurang kerjaan banget sumpah. okeoke nyampenyampe kita langsung di kasih makan sama emaknya uton *alhamduliliah hahahha. well selama di rumah uton gue jadi sasaran bullyan nya si Hasyim sama Sulthan ada aja yang salah dari gue-_- yang lebih ngakak nya lagi kita bukannya kerkom malah cerita Horor yang bikin mutia ketakutan setengah badan *rumahnyautoserem.
 waktu mau pulang gue bingung ga tau jalan pulang,akhirnya kitakita dianterin sama emaknya uton. beh disitu parah beud,empetempetan men duduknya-_- perjalanan menuju pulang, waktunya gue yang ngebocorin rahasianya Hasyim ke Dwita akakakak disitu gue ngakak beud ngeliat mukanya Dwita yang merah padam kaya abis di panggang. okeh yang lebih bad nya lagi gue+hasyim dianterin pulng paling belakangan (*okesipp*)

karna partitur lagu SheilaOn7 tak kunjung ditemukan *ceilah* kita ganti jadi lagu Munajat Cinta yang punya 1001 kealayan. udah absurd ditambah absurd lagi deh hahah
tapi intinya kelompok ini kece banget,dari mulai kelompoknya tragedi dirumah uton,rumah gue,ampe disekolah tuh rasanya makkkyos abis... sayang banget sama kelompok ini hehehe.
 kita juga ga pernah kerkom anggotanya lengkap,yahh miko lah yang paling sering cabut akakakak...
 kerkom dirumah gue, uton ama acym ngeribetin make minta dijemput,untungnya ada motor dirumah hahah.. uton gue bonceng dgn dia ngebawa tamtam sedangkan hasyim naik sepeda ekekek...
karna gue ga mau ribut dirumah,akhirnya kita kerkom di samping rumah gue,kerkom kali ini tanpa miko dan fitri,ga berapa lama kita lagi bagibagi tugas hujan pun turun cressss cressss. kita pun ngungsi kerumah gue *sian 

waktu hari H pengambilan nilainya,sebelum itu gue+hasyim mengalami sedikit konflik. tapi pas perfrom alhamdulilah banget gue acym baikan. tapi sayangnya Munajat Cinta kita harus di ulang..

banyak banget yang indah dah seru disini kaya nanonano deh aaa
oke sekian dulu yakkk,gue udah ngantuk bubyeee





Senin, 17 September 2012

~ The Lion, the Witch and the Wardrobe ~ (1950)

Edmund and his three siblings are sent to Professor Kirke's house in the country because of the air raids of World War II. Edmund is the second Pevensie to step through the wardrobe into Narnia, where he meets the White Witch. Using enchanted Turkish Delight as well as the promise of becoming King, the Witch tricks Edmund into betraying his siblings. Edmund begins to have a change of heart after witnessing how cruelly the Witch treats both him and other Narnians. Though Edmund is rescued from the Witch by Aslan's followers, the Witch tries to reclaim him by citing the Deep Magic, which states that every traitor belongs to her. Aslan offers to give His own life in exchange, the Witch agrees, and Edmund's life is spared. Edmund becomes one of the heroes of the first Battle of Beruna when he confronts the White Witch. She had been using her magic wand to turn the Narnians to stone, and instead of going directly for her as the rest of the Narnians were doing, Edmund breaks the Witch's wand. The breaking of her wand is a turning point for the Narnians in the battle. Edmund is wounded in his fight with the Witch, and after the battle Lucy heals him with her gift from Father Christmas, the healing cordial. There on the field, Aslan makes Edmund a knight. In the years that he reigns in Narnia with his brother and sisters, he is known as King Edmund the Just.

~ The Horse and His Boy ~ (1954)

King Edmund is one of the company from Narnia visiting the city of Tashbaan while Queen Susan considers Prince Rabadash's marriage proposal. Seeing the true motivations of Rabadash, Edmund warns Susan of Rabadash's scheme to make her his wife by force, enabling them to escape through a well-crafted and daring plan. In the fight at Anvard, Edmund fights Rabadash and leads the Narnians and Archenlanders to victory.

~ Prince Caspian ~ (1951)

The sounding of Queen Susan's enchanted horn pulls Edmund and his siblings from the platform of an English railway station into Narnia. Once there, they use Edmund’s torch to explore the ancient treasure chamber beneath the ruins of Cair Paravel. The next day, Edmund challenges Trumpkin to a duel to prove that he is indeed King Edmund the Just from the Golden Age. Edmund wins his duel with the Dwarf and they set off to join Caspian, the rightful king of Narnia, whose throne has been usurped by his uncle Miraz. While traveling to Aslan's How where the Narnian army is camped, Edmund is the first to believe Lucy when she claims to see Aslan leading the group in a different direction. He remembers how he did not believe her before about the world she said she had found in the wardrobe, and concludes that she is telling the truth now. Soon he is also able to see the Great Lion who is leading them. When they arrive at Aslan's How, Edmund, Peter, and Trumpkin help to rid the council of the Wer-Wolf and the Hag that Nikabrik the Black Dwarf has brought in. Edmund and two others are chosen to deliver Peter's challenge of single combat to Miraz, and he fights valiantly in the second Battle of Beruna.

~ The Voyage of the Dawn Treader ~ (1952)

Edmund and Lucy are staying with their cousin Eustace for the summer holidays. While looking at a painting of a ship at sea, the three children are astonished as it suddenly becomes real and pulls them into the scene. After they are rescued from the sea by King Caspian, they join the crew on the Dawn Treader to assist with the quest to find the seven lost lords. Edmund is among those captured by the slavers on the Lone Islands, but freed again when Caspian and Lord Bern rescue them. When Eustace tells Edmund his story of how he became "un-dragoned," Edmund says that he believes it was Aslan he had seen. Edmund remembers his first adventure in Narnia and how the Lion changed him, and is able to understand Eustace's experience as few others can. Though Edmund had been impatient with Eustace earlier in the voyage, his attitude toward his cousin changes as Eustace learns to become less selfish. As the voyage continues, Edmund discovers that the water on Deathwater Island turns objects into gold. When the children reach the end of their voyage, Aslan tells Edmund and Lucy that they will not be coming back to Narnia, and that they must learn to know Him in their own world.

~ The Last Battle ~ (1956)

Edmund and the other friends of Narnia are gathered together on Earth when King Tirian suddenly appears before them. They all sense that something is wrong, and decide to recover the magic rings so that Eustace and Jill can go back to Narnia to help. Edmund and Peter go to Digory's old house in London and dig up the rings. Edmund is with Peter on the train platform when the train crashes. Immediately after that, they find themselves in another world. Edmund meets Tirian when Tirian throws himself through the stable door, and witnesses night falling on Narnia. Edmund goes "further up and further in" with the others as Aslan leads them to His country.

About Edmund

Edmund is one of the most dynamic characters in the series, as he undergoes a change from spiteful and selfish to repentant and just. Not wanting to admit that Lucy had been right, Edmund lies and says that he and Lucy had only been pretending that they visited Narnia. Because of his betrayal, Edmund is not present when the Pevensies meet Father Christmas, and so he does not receive any gifts. But when he is rescued from the White Witch by Aslan's followers, Edmund repents of his treachery and is eventually knighted by Aslan. Because of his experience, Edmund is able to relate to Eustace's conversion in The Voyage of the Dawn Treader. "Between ourselves," Edmund tells him, "you haven’t been as bad as I was on my first trip to Narnia. You were only an ass, but I was a traitor."


sumber of Narniaweb

about Narnia:)

The Lion, the Witch and the Wardrobe (1950)

The Lion, the Witch and the Wardrobe, completed by the end of March 1949 and published by Geoffrey Bles in London on 16 October 1950, tells the story of four ordinary children: Peter, Susan, Edmund, and Lucy Pevensie. They discover a wardrobe in Professor Digory Kirke's house that leads to the magical land of Narnia. The Pevensie children help Aslan, a talking lion, save Narnia from the evil White Witch, who has reigned over the land of Narnia for a century of perpetual winter. The children become kings and queens of this new-found land and establish the Golden Age of Narnia, leaving a legacy to be rediscovered in later books.

Prince Caspian: The Return to Narnia (1951)

Completed after Christmas 1949 and published on 15 October 1951, Prince Caspian: The Return to Narnia tells the story of the Pevensie children's second trip to Narnia. They are drawn back by the power of Susan's horn, blown by Prince Caspian to summon help in his hour of need. Narnia, as they knew it, is no more. Their castle is in ruins and all the dryads have retreated so far within themselves that only Aslan's magic can wake them. Caspian has fled into the woods to escape his uncle, Miraz, who has usurped the throne. The children set out once again to save Narnia.

The Voyage of the Dawn Treader (1952)

Written between January and February 1950 and published on 15 September 1952, The Voyage of the ‘Dawn Treader’ sees Edmund and Lucy Pevensie, along with their priggish cousin, Eustace Scrubb, return to Narnia. Once there, they join Caspian's voyage on the ship Dawn Treader to find the seven lords who were banished when Miraz took over the throne. This perilous journey brings them face to face with many wonders and dangers as they sail toward Aslan's country at the edge of the world.

The Silver Chair (1953)

Completed at the beginning of March 1951 and published 7 September 1953, The Silver Chair is the first Narnia book without the Pevensie children. Instead, Aslan calls Eustace back to Narnia together with his classmate Jill Pole. There they are given four signs to aid in the search for Prince Rilian, Caspian's son, who disappeared after setting out ten years earlier to avenge his mother's death. Eustace and Jill, with the help of Puddleglum the Marsh-wiggle, face danger and betrayal on their quest to find Rilian.

The Horse and His Boy (1954)

Begun in March and completed at the end of July 1950, The Horse and His Boy was published on 6 September 1954. The story takes place during the reign of the Pevensies in Narnia, an era which begins and ends in the last chapter of The Lion, the Witch and the Wardrobe. A talking horse called  bree and a young boy named Shasta, both of whom are in bondage in the country of Calormen, are the protagonists. By chance, they meet and plan their return to Narnia and freedom. Along the way they meet Aravis and her talking horse Hwin who are also fleeing to Narnia.

The Magician's Nephew (1955)

Completed in February 1954 and published by Bodley Head in London on 2 May 1955, the prequel The Magician's Nephew brings the reader back to the origins of Narnia where we learn how Aslan created the world and how evil first entered it. Digory Kirke and his friend Polly Plummer stumble into different worlds by experimenting with magic rings made by Digory's uncle. They encounter Jadis (The White Witch) in the dying world of Charn, and witness the creation of Narnia. Many long-standing questions about the world are answered as a result.

The Last Battle (1956)

Completed in March 1953 and published 4 September 1956, The Last Battle chronicles the end of the world of Narnia. Jill and Eustace return to save Narnia from Shift, an ape, who tricks Puzzle, a donkey, into impersonating the lion Aslan, precipitating a showdown between the Calormenes and King Tirian

Aslan

Aslan, the Great Lion, is the central character of The Chronicles of Narnia. He is the eponymous lion of The Lion, the Witch and the Wardrobe, and his role in Narnia is developed throughout the remaining books. He is also the only character to appear in all seven books. Aslan is a talking lion, the King of Beasts, son of the Emperor-Over-the-Sea; a wise, compassionate, magical authority (both temporal and spiritual); mysterious and benevolent guide to the human children who visit as well as guardian and saviour of Narnia.

Pevensie Family

The four Pevensie siblings are the main human protagonists of The Chronicles of Narnia. Varying combinations of some or all of them appear in five of the seven novels. They are introduced in The Lion, the Witch and the Wardrobe, and eventually become Kings and Queens of Narnia: High King Peter the Magnificent, Queen Susan the Gentle, King Edmund the Just, and Queen Lucy the Valiant. Although introduced in the series as children, the siblings (Peter in a passing mention) appear as adults in The Horse and His Boy. Echoing the Christian theme of redemption, Edmund betrays his siblings to Jadis, the White Witch, but eventually realises the error of his ways whereupon he is redeemed with the intervention of Aslan and joins the fight against the White Witch. Lucy is the central character of the four Pevensie siblings. Of all the Pevensie children, Lucy is the closest to Aslan, and of all the human characters who visit Narnia, Lucy is perhaps the one who believes in Narnia the most. All four appear in The Lion, the Witch, and the Wardrobe and Prince Caspian. Susan, Lucy, and Edmund (Peter is mentioned) appear in The Horse and His Boy. Lucy and Edmund appear in The Voyage of the Dawn Treader. Peter, Edmund, and Lucy appear in The Last Battle. Susan doesn't appear in The Last Battle because she has stopped believing in Narnia.

Eustace Scrubb

Eustace Clarence Scrubb is a cousin of the Pevensies, and a classmate of Jill Pole at their school Experiment House. He is portrayed at first as a brat and a bully, but comes to confront and improve his behaviour. In the later books, Eustace is shown as an altogether better person, becoming a hero along with Jill Pole. He appears in The Voyage of the Dawn Treader, The Silver Chair, and The Last Battle.

Jill Pole

Jill Pole appears in The Silver Chair and The Last Battle. She is a classmate of Eustace Scrubb.

Digory Kirke

Digory Kirke is the character referred to in the title of The Magician's Nephew. He first appears as a minor character in The Lion, the Witch and the Wardrobe, but his true significance in the narrative is only revealed in The Magician's Nephew.

Polly Plummer

Polly Plummer appears in The Magician's Nephew and The Last Battle. She is a friend of Digory Kirke. Her accidental journey to the world of Charn prompts Digory to follow her, and sets up the pair's adventures in The Magician's Nephew.

Prince Caspian / Caspian X

Prince Caspian, later to become King Caspian X of Narnia, Lord of Cair Paravel and Emperor of The Lone Islands – also called "Caspian the Seafarer" and "Caspian the Navigator" — is the title character of the second book in the series, first introduced as the young nephew of, and heir to, King Miraz of Narnia. Prince Caspian: The Return to Narnia is set 1300 years after the rule of High King Peter and his siblings when Old Narnians have been driven into hiding by Caspian's ancestors the Telmarines. They no longer live openly in Narnia and the talking beasts are believed to be mythological. Talk of them is forbidden in Miraz's castle.

White Witch / Jadis

Jadis, commonly known during her rule of Narnia as the White Witch, is the main antagonist of The Magician's Nephew and The Lion, The Witch and the Wardrobe. She is the witch responsible for the freezing of Narnia resulting in the Hundred Years Winter. The White Witch was born before the creation of Narnia and died in battle in Narnian year 1000.

Shasta / Cor

Shasta, later known as Cor of Archenland, is the principal character in The Horse and His Boy. He also appears briefly at the end of The Last Battle. Born as the eldest son and heir of King Lune of Archenland, and elder twin of Prince Corin, Cor was kidnapped as an infant and raised as a fisherman's son in the country of Calormen. In The Horse and his Boy (the events of which all occur during the reign of the four Pevensie children in Narnia) Shasta escapes to freedom, saves Archenland and Narnia from invasion, learns his true identity, and is restored to his heritage. Shasta grows up to become King of Archenland, marries the Calormene Tarkheena Aravis, and fathers the next king of Archenland, Ram the Great.

best friend

best friend

sahabat itu segalanya bagi gue. selalu ada disaat senang,sedih,galau, dan rela ngelakuin kekonyolan demi sahabat:)
 sahabat tercinta gue yang paling utama dan paling gue sayang ga lain dan ga bukan Uci Indra Putri Dan Ridho Anuari..  ada juga yang lain Qoni,Bobi,Bang Adi dan banyakkkkk banget. tapi ini spesial buat
 sahabat dari masa kecil sahabat dari rully sederhana yang punya banyak keindahan kedamaian dan kesatuan:)
1. Uci Indra Putri : cantik,galak,baik,cemburuan dan yang pastinya selalu ada untuk gue,selalu ngasih gue motivasi. uci lahir tanggal 25mei beda 3 bulan doangg sama gue,tapi gue sama dia sering berantem juga loh hahaha.
2. Ridho Anuari nah ini nih sahabat terganteng gue, yah dari dulu dia jadi rebutan gue,uci,qoni,siska,ayu dan banyak lagi. well bokap nya Ido *panggilanakrab* udah ngasih kode ke gue,hahah tapi gue sama dia cuma sahabat ga lebih. ido orangnya baik banget,pinter dan so pasti dia punya 2 adik yang unyu banget *.*

2 orang itu sahabat terterterbaik gue sepanjang masa brooo:0

nah sahabat di Depok juga banyak beud ,ada: Dimas Noor,Hesti Pratiwi,Mitha Monica, Risma ayu, ika,Ismi Suryanis,Aqnes. kalau mereka selalu open sama gue wkwkw sayang banget sama mereka dah ah
 trustrus kalau sobat gue yang gokil abis,yang kerjaan nya ngakak mulu bikin mules dah. chek it out
1. Carolina Dwita Natalia yappp si penggemar  Spongebob dan Avril Lavigne ini camen nya ga nahan,ada aja yang bikin dia ngakak.kalau udah ngakak jarang beud bisa berhenti-_- oh iya dia gabisa moveon loh kalau moveon orng nya ituitu aja ga ada yang lain. walaupun radarada dia tetep cantik *huek Pinter, and rela berkorban
2. Armelia Agustina... nah si armel ini banyak banget panggilan nya ada mamelKiong,Mbamel,armeliasungkar, ampe nama gue pun ikut di copas. yah mamel ini adalah saiang terberat gue,gue selalu aja ngeledekin dia hahaha-__- mamel orangnya baik,cantik sih,pinter juga lah tapi yang paling penting diantara kitakita mamel yang punya banyak keunikan
3. Salsabila Jihan atau SalsaBJ ini orang hampir sama kaya Dwita, ngakak mulu bawaannya. dia yang paling gaul,manis,cantik dan paling laku dah ah. terlihat sangat kece waktu nyengir behelnya ga nahan.


jihan.dwita,gue,mamel:))













 lanjut yahh ke Pendopoes/Kpopers
disitu ada:
1, Olga siii unyu imut dan pastinya slalu ngefans sama SMASH, BD super7 dan Aldi Coboy junior. olga orangnya sangat sangat setia banget, dia pinter beud
2. Alma nah ini nih yang satusatu nya gigi dipagerin,paling suka ama Heecul di SUJU,cantik,baik dan pastinya pipi nya cubby beud dah ah pengen nyubit muluuu
3.Nabiilla jangan ditanya dah, dia yang paling fanatik banget sama SUJU apalagi Kyuhyun nyaa beh ini patut di acungi jempol
4. Rahma juga ELF dan diemdiem mengkhawatir kan
5.Riska yadong banget sama kaya yuni
6. Audri fanatik dan suka banget sama jepang

okeee sekian dulu yaaaa thanks:)

whats with the 12 may 2012


dated 12 May 2012, I remember really what happened with that day. promptly at 24.00 someone expressed his affection to me, and I received at exactly 00:05 he became my lover. I affection to him makes me comfortable with him.

story

  it all went by so fast, beginning with the current time when me and him are always tied in a group lesson and always share their stories. Initially I feel it is impossible to get to him, I just know he likes the same person my class, and I know it was not me. tough enough to survive, not to show something that he does not know.

Initially I can pretty tough opposition from all the friends that I love. but they are wise enough and willing to bless my relationship. I care about all my friends who are always encouraging for me. time passed, finally right on Saturday morning at 00:05 I and he were lovers # eaa.

Initially all seemed quite comfortable and peaceful, but life in the classroom began to change, there is always that say to us both. it's all very beautiful very happy, like a new motivation for my life. well the ensemble makes us more committed and more compact.

but unfortunately all have passed only a memory that deepens, many of the problems that arise, but he never tells me what's wrong and what's changed.
precisely on the 17th of July our relationship ended. memories of getting hurt, stabbing, tearing and stabbing myself. I have to be strong to accept it, I had to start a new life I have become a more rigid. pursue my dreams, to pursue my future. I know God will provide the best for each individual patient.

after a breakup we did pretty well. There are always fights there is always destruction. pain, soreness, injury, pain, destroyed so was the feeling.
I too love and hard to accept everything.

events have passed until it faded my taste, and I found a new one that is always there beside me.

I just pray that you and I could be friends again. no more fights that I want. I hope you find your best path, be yourself without being true to others, here I am still waiting for you to be my most beautiful friend.


sekian:))))